TANGERANGBERKABAR.ID – Salah satu orang tua santri Pondok Pesantren (Ponpes) modern di Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Banten melapor polisi usai anaknya mengadu telah menjadi korban sodomi.

Mirisnya, peristiwa asusila tersebut terjadi di lingkup lembaga pendidikan agama atau ponpes tersebut. Hingga korban mengalami gangguan psikis.

Orang tua korban, HK (28) mengatakan tindakan keji yang dialami anaknya itu terungkap usai pihak pondok pesantren mengabarkan bahwa anaknya menghilang atau kabur saat jam pelajaran olahraga, pada Jumat, (3/5/2024) lalu.

Setelah mencari tahu, si anak (Korban) ternyata ada di rumah nenek nya. Namun ketika hendak di jemput pihak ponpes, korban kembali melarikan diri.

“Pas kabur lagi anak saya bertemu ayahnya, disitu dia (Korban) menangis ketakutan,” katanya saat dihubungi wartawan, Kamis (23/5/2024).

Kemudian, korban pun kembali dibawa ke rumah nenek nya. Lalu dihadapan orang tua nya, pihak Pondok Pesantren, saksi, babinsa dan Ketua RT setempat, korban bercerita telah menjadi korban pencabulan sejak Desember 2023.

“Tindakan itu sudah terjadi berkali-kali, sekarang anak saya alami trauma yang parah,” ucapnya.

HK menuturkan anaknya sempat mengalami Buang Air Besar (BAB) berdarah dan rasa sakit dibagian anus nya, sehingga sulit berjalan dan duduk. Atas kejadian tersebut, ia melaporkan yang dialami anaknya itu ke Polresta Tangerang, pada Rabu (22/5/2024).

“Saya minta keadilan, saya mau pelaku diproses hukum, dan pondok pesantren ditutup,” tandasnya.

(Deri/alif)