TANGERANGBERKABAR.ID – Daun bungkus papua telah lama menjadi buah bibir di kalangan pria sebagai upaya untuk memperbesar ukuran penis.

Berdasarkan Jurnal Antropologi Indonesia Umbara dari Universitas Padjajaran , fakta daun bungkus papua adalah tumbuhan dengan nama lain daun tiga jari, dan memang dikenal sebagai teknologi lokal untuk memperbesar alat kelamin.

Kegiatan pembungkusan ini dilakukan melalui beberapa cara, pertama dengan mengiris daun sampai lapisan kulit daun terkelupas dan kemudian dibungkuskan pada alat kelamin.

Cara kedua adalah dengan menumbuk daun sampai lembut kemudian dibalurkan pada alat kelamin dan dibungkus dengan kain atau kasa.

Sementara itu, cara yang terakhir dengan menumbuk daun lalu hasil tumbukan ditempelkan pada alat kelamin.

Namun, benarkah daun bungkus papua tersebut memiliki manfaat yang sangat luar biasa bagi penis pria?

Berikut faktanya:

1. Populer di Kalangan Pria Papua

Fakta daun bungkus papua di tempat asalnya, perilaku seksual para pria dihubungkan dengan nilai maskulinitas.

Pria yang memiliki banyak anak di Irarutu, Papua, akan mendapatkan pengakuan hebat oleh masyarakat sekitarnya.

Dengan nilai adat setempat, kekuasaan juga didapat dari pengakuan keperkasaan ini.

Metode membungkus penis dengan daun tiga jari merupakan salah satu cara untuk memperbesar alat kelamin dengan tujuan meningkatkan keperkasaan.

Pembungkusan ini dilakukan tidak oleh sembarang orang karena berisiko menimbulkan permasalahan pada kelamin.

2. Belum Terbukti Secara Ilmiah

Hingga saat ini, ahli medis yang bergerak di bidang pengobatan herbal masih kesulitan untuk membuktikan manfaat dan fakta daun bungkus papua secara medis.

Perhimpunan dokter herbal medik Indonesia dikutip dari DetikHealth, menegaskan bahwa belum ada penelitian yang membuktikan khasiat daun bungkus papua untuk memperbesar alat vital.

Ia mengatakan penis dapat membesar karena aliran darah arteri yang terus menerus ke bagian korpus skrotum serta menghambat aliran darah baliknya yaitu vena.

Pada akhirnya, hal ini akan membuat korpus skrotum terisi darah dan membesar.

3. Menimbulkan Masalah Rumah Tangga

Masih dari jurnal antropologi Indonesia, fakta daun bungkus papua ini ternyata selain berpotensi meningkatkan risiko kerusakan alat kelamin, juga bisa menimbulkan permasalahan dalam rumah tangga.

Contohnya, kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang berhubungan dengan reaksi pasangan yang merasakan sakit yang luar biasa ketika sedang berhubungan seksual.

Beberapa wanita mengaku mengalami tindakan pemaksaan saat melakukan hubungan seksual.

Terdapat pula kasus di mana istri merasa tidak mampu melayani suaminya, sehingga istri membiarkan suaminya mencari kepuasan seksual pada perempuan lain.

Ketika pembiaran tersebut banyak dilakukan, maka hal ini akan menimbulkan dampak lain diantaranya, perilaku seks bebas yang rentan menyebarkan HIV/AIDS dan tertular PMS (penyakit menular seksual).

(Rizki)