TANGERANGBERKABAR.ID – Aktivis mahasiswa Aziz Patiwara kembali melontarkan kritik keras terhadap kinerja Kapolresta Tangerang dalam menangani maraknya aktivitas mata elang (matel) di Kabupaten Tangerang.

Aziz menyebut bahwa berbagai pernyataan dan komitmen yang disampaikan pihak kepolisian selama ini tak lebih dari omon-omon, karena fakta di lapangan menunjukkan matel justru semakin merajalela.

Aziz menegaskan bahwa pasca pemanggilan dan peringatan Kapolresta terhadap sejumlah matel, situasi bukannya membaik namun semakin memburuk.
“Setelah dipanggil, mereka bukannya stop. Justru makin beraksi dan makin berani. Ini bukti bahwa peringatan Kapolres tidak punya efek apa pun,” ujar Aziz.

Situasi makin memanas setelah beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan matel kembali berulah di jalan raya. Dalam rekaman tersebut, mereka menghentikan pengendara secara paksa, membuat onar, dan menimbulkan kepanikan pengguna jalan.

Aksi itu memicu gelombang protes publik, karena warga menilai premanisme berkedok penagihan sudah sangat mengganggu ketertiban dan rasa aman.

“Ini bukan kejadian satu dua kali. Sudah berkali-kali viral, tapi tidak ada tindakan tegas. Kalau penegakan hukum benar-benar dilakukan, kejadian seperti ini tidak akan terus berulang,” tegas Aziz.

Banyak pengendara kini mengaku takut melintas di wilayah tertentu karena rawan menjadi target matel.

Sejumlah kasus sebelumnya menunjukkan bahwa matel kerap bertindak agresif, bahkan terhadap ibu dan anak, meski surat kendaraan lengkap.

Kondisi ini membuat masyarakat mempertanyakan komitmen aparat dalam menjamin keamanan publik.

Aziz bersama AMPD (Aliansi Mahasiswa Penegak Demokrasi) menuntut Kapolresta Tangerang untuk:

1. Melakukan penindakan nyata, bukan sekadar peringatan.
2. Mengusut tuntas jaringan matel ilegal, termasuk oknum leasing yang memberi mandat.
3. Ampd akan Membuka posko pengaduan resmi* bagi korban penarikan kendaraan ilegal.
4. Memberikan transparansi proses hukum atas kasus matel yang viral.
5. Menjamin perlindungan hukum bagi masyarakat dari praktik penagihan ilegal.

“Sudah terlalu banyak video viral, terlalu banyak korban, terlalu banyak keresahan. Kita butuh tindakan nyata, bukan janji manis. Kalau Kapolres serius, buktikan. Kalau tidak, maka benar saja bahwa selama ini hanya omon-omon,” tutup Aziz.