TANGERANGBERKABAR.ID –  Barisan Merah (BARA) Kongres Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Kabupaten Tangerang beri penjelasan terkait bentrokan massa buruh di Balaraja, Kamis (7/12/2023) lalu.

Sekretaris Umum, BARA KASBI di Kabupaten Tangerang, Dhimas mengatakan tidak adanya niatan pihaknya melakukan penyerangan ke PT. Adis Dimension Footware (ADF).

Menurutnya, terjadi kesalahpahaman rekan – rekan aliansi saat dilapangan. Dimana kata dia peristiwa bermula dari kesepakatan tiga barisan pelopor, yaitu, Laskar Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSMPI) dan KASBI.

Saat itu, lanjut dia, pada Kamis pagi bapor di Balaraja itu bertugas untuk menjemput basis dari FSPMI PT. EDS Manufacturing Indonesia (PEMI). Namun, ternyata saat menghadang salah satu bus ternyata milik PT. Adis.

“Kemudian ada respon dari KSPSI, mereka berteriak, woy itu bus Adis. Kemudian ada dorongan dari kawan-kawan KASBI,” kata dia saat dikonfirmasi, Minggu, (10/12/2023).

Setelah itu, kata dia, terjadi pemukulan serta pengeroyokan, tetapi ketika itu tidak adanya perlawanan dari KASBI.

“Padahal disana kan ada tiga organ, kenapa yang dipukul hanya KASBI,” ucapnya.

Dimas menyatakan dalam peristiwa itu diri nya tidak ada di lokasi. Kendati demikian dia sekitar pukul 09.00 WIB mendatangi mobil komando di Pasar Kemis. Dan mendapatkan informasi pengeroyokan itu.

“Lalu saya informasikan kepada Ketua Umum, dan ketum mencoba komunikasi ke beberapa koordinator aliansi untuk minta dipertemukan ketua PUK PT. Adis,” terangnya.

Lebih jauh, kata dia, sampai dengan sore hari, pihaknya tidak mendapatkan klarifikasi atau itikad baik atas insiden itu. Akhirnya pihaknya bergerak ke PT. Adis, dan sekaligus menuju Pusat Pemerintahan Provinsi Banten.

Sampainya dilokasi, katanya terjadi negosiasi, kurang lebih selama 10 menit. Kemudian tiba tiba, ada lemparan dari pihak KSPSI AGN yang memicu bentrokan tersebut.

“Kalau di video memang kelihatannya KASBI yang merangsek masuk,” terangnya.

Dimas meminta, jangan membingkai atau memframing peristiwa seolah bentrokan itu antara KSPSI dengan KASBI, karena ada juga dari organisasi buruh lainnya.

“Memang kalau dari jumlah banyakan KASBI,” katanya.

Dirinya pun menyebutkan ada beberapa dari pihaknya itu yang mengalami luka-luka berat maupun ringan dalam bentrokan tersebut.

Maka dari itu, pihaknya menyayangkan terkait pelaporan pihaknya oleh KSPSI AGN kepada pihak kepolisian. Padahal, seharusnya bisa dilakukan langkah komunikasi.

Terlebih, menurutnya tujuan semua buruh itu adalah sama, yakni menuntut kenaikan upah.

“Kalau bicara lapor, kami juga bisa, saat ada pengeroyokan paginya, tapi kita justru lebih memilih persuasif,” tandasnya.

(Rizki)