Warga di Jayanti Tangerang Keluhkan Sulit Dapat Kerja Meski Berdiri Banyak Pabrik

TANGERANGBERKABAR.ID – Meskipun di wilayah Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten banyak berdiri pabrik. Namun angkatan kerja baru dalam hal ini muda-mudi disana banyak yang belum bisa merasakan dunia kerja alias menganggur.

Warga di Desa Sumur Bandung, Kecamatan Jayanti, Alinggar menceritakan keluh kesah anaknya yang sudah berkali-kali tersisihkan saat melamar pekerjaan di Pabrik.

Ali mengatakan, anaknya itu telah mengikuti berbagai tahapan seleksi masuk pabrik, yaitu diantaranya di PT. Mayora sebanyak 3 kali dan PT Universal Luggage Indonesia (ULI) 2 kali.

Anehnya, kata dia ketika dinyatakan lulus tes, tiba-tiba nama anaknya itu hilang dan muncul nama orang lain.

“Padahal tadi malam itu nama anak saya dan warga lain sudah lolos, tapi tiba-tiba hilang,” katanya, Sabtu (18/11/2023).

Ia mengungkap, sebenarnya dari banyaknya pabrik yang ada di Desa Sumur Bandung ini, memberikan 5 kuota untuk warga setempat melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa. Kemudian 5 kuota untuk pihak yayasan.

Lanjut dia, tetapi kenyataannya warga itu selalu dipersulit. Padahal, menurut Ali LPM Desa itu seharusnya bisa mengutamakan warga setempat.

“Kalau memang harus pakai duit bilang. Apa perlu pelicin dulu,” ucapnya.

Ali menduga adanya praktik percaloan yang membuat anaknya serta warga lainnya sulit mendapatkan kerja. Sebab, ia pernah diminta sejumlah uang agar anaknya itu bisa bekerja namun karena biaya tidak mencukupi, akhir nya harapan itu pupus.

“Pernah juga diminta Rp 4 jutaan lebih, tapi karena adanya Rp 2 juta jadi gak diterima,” terangnya.

Ali yang juga sebagai ketua Rukun Tetangga (RT) di Kampung Seradan, Desa Sumur Bandung itu berharap agar LPM atau mitra strategis diluar pemerintah Desa ini, jangan mempersulit warga.

“Masa cari kerja di kampung sendiri aja susah, kasihan anak-anak di Desa kita banyak yang nganggur,” tandasnya.

(DRS)