TANGERANGBERKABAR.ID (Serang) – Media sosial (Medsos) dihebohkan dengan unggahan video seorang pedagang sapi yang menangis karena uang hasil penjualannya senilai Rp290 juta belum dibayar oleh salah satu kepala desa (kades) di wilayah Serang, Banten.
Kisah ini viral dan mengundang keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk kalangan aktivis. Salah satunya adalah aktivis senior yang juga CEO Geram Grup, Alamsyah.
Alam menyayangkan peristiwa ini bisa terjadi dan berharap agar permasalahan tersebut segera diselesaikan secara baik-baik. “Sebaiknya ini dapat segera diselesaikan dengan musyawarah. Saya yakin, jika ada niat baik, pasti ada jalan kemudahan. Apalagi kita semua tahu keuntungan pedagang sapi atau kambing itu tidak seberapa,” ujar Alamsyah, Sabtu (8/6/2025).
Menurut Alam, sangat disayangkan jika hasil jerih payah pedagang kecil justru tidak dibayar, padahal belum tentu modal yang digunakan adalah uang sendiri. “Kita kan tidak pernah tahu dari mana modal para pedagang sapi ini. Bisa jadi mereka pinjam atau berutang. Kalau tidak dibayar, kasihan juga,” tambahnya.
Dari sejumlah pemberitaan media, kades yang disebut belum membayar pun mengaku dirinya tertipu. Namun, Alamsyah menilai hal itu bukanlah alasan untuk tidak menyelesaikan tanggung jawab kepada pedagang. “Kalau memang merasa tertipu, ya laporkan saja. Tapi bukan berarti tidak menyelesaikan kewajibannya pada pedagang,” tegasnya.
Apalagi ini kan sudah dari tahun 2024, seharusnya bisa dicicil atau diupayakan jalan keluarnya. Kalau sampai viral begini, kan malu juga ditonton jutaan orang se-Indonesia
Kasus ini pun memunculkan gelombang empati dari warganet dan masyarakat, terutama karena pedagang sapi tampak begitu sedih dalam video yang beredar. “Banyak pihak berharap aparat dan pihak terkait bisa turut membantu memediasi agar tidak berlarut-larut,” tandasnya.
(Der)
Tinggalkan Balasan